Museum Trinil berdiri sebagai penghormatan atas temuan revolusioner Eugene Dubois pada tahun 1891 dan 1892 yang mengubah pemahaman kita tentang evolusi manusia. Dalam perjalanan panjangnya, museum ini bermula dari hobi seorang pribumi, Wirodiharjo, yang menjadi penyelamat fosil manusia purba di tepian Sungai Bengawan Solo. Dengan dedikasi Wirobalung dan dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi, museum ini menjadi jendela bagi dunia untuk memahami perjalanan evolusi manusia.
Pelajari Lebih Lanjut